Konsep Takdir Dalam Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
Posted by Fajar Gumilar Rizqi fauzi on 20.26 with No comments
Konsep Takdir Dalam Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
A. Pengertian Takdir
Berasal dari bahasa Arab قدرا – يقدر – قدر . ”القدر ” memiliki beberapa makna diantaranya adalah, “الحكم “ (hukum), “ القصاء “ (ketetapan), “ الطاقة ” (daya, kekuatan), “ المقياس ” (ukuran), “ القصاءالموافق ” (ketetapan yang sesuai) dan “ التحديد ” (batasan). Semua makna ini merupakan
realitas yang tidak bisa diabaikan, dan ada dalam kata “takdir”. Jadi takdir
adalah hukum Allah yang ditetapakan
dalam berdasarkan daya kekuatan, ukuran, potensi, dan batasan.
B. Macam-macam Takdir
1. Berdasarkan berubah tidaknya:
a. Taqdir Hatami, yaitu takdir yang tidak bisa berubah, seperti mati, kelahiran.
b. Taqdir Ghairu Hatami yaitu takdir yang bisa berubah.
2. Berdasarkan waktu terjadinya:
a. Takdir azali, yaitu segala sesuatu sebelum
Allah menciptakan bumi dan langit.
b. Takdir umri yaitu segala sesuatu yang
terkait dengan manusia, seperti ketika Allah menciptakan manusia dalam rahim.
c. Takdir hauli atau sanawi, yaitu segala yang
terkait dengan malam lailatul qadr.
d. Takdir yaumi, yaitu takdir Allah setiap
hari yang terkait dengan semua peristiwa.
3. Berdasarkan urutan ketetapan:
a. Ilmu : takdir yang terkait dengan ilmu
Allah yang mengetahui sesuatu yang telah, sedang dan akan terjadi.
b. Kitabah: takdir yang tertulis di Lauhul
Mahfuz
c. Musyiah: takdir Allah yang terkait dengan
segala sesuatu yang terjadi di langit
dan bumi.
d. Khalq: takdir Allah yang terkait dengan kekuasaan-Nya untuk
menciptakan sesuatu.
C. Manusia Menyikapi Takdir
Membedakan antara qadla dan qadar:
(1) Qadla merupakan ketetapan dari zaman azali dan bersifat global (ijmaliy).
(2) Qadar merupakan realisasi ketetapan allah dan bersifat rinci (tafsiliy).
Takdir dianggap sebagai rahasia Allah yang tidak
bisa diketahui oleh manusia, dan bahkan takdir Allah itu hanya bisa diketahui
oleh manusia setelah mereka masuk surga. Tidak semua takdir Allah tidak bisa
diketahui oleh manusia. Akan tetapi banyak takdir Allah yang bisa diketahui
oleh manusia melalui berbagai penelitian dan penemuan-penemuan ilmiahnya
tentang alam semesta, baik
dalam bidang fisika, kimia, biologi, astronomi dan lain-lain.
Segala sesuatu
di di alam semesta ini memiliki takdir atau hukumnya sendiri-sendiri dan saling
berpengaruh membentuk hukum atau takdir yang baru. Sehingga dapat dipahami tiga
hal, pertama bahwa takdir Allah itu begitu rinci, dan detail bukan
global dan melekat pada setiap unsur terkecil di alam semesta, kedua takdir
yang dipahami oleh para ulama sebagai qadla, sebenarnya adalah takdir, ketiga
takdir selalu terus berlanjut sejak awal penciptaan sampai hari kiamat.
Takdir Allah
mengenai umur, mati, rezeki manusia mestinya
tidak dipahami sebagai sesuatu yang sudah pasti dan ada begitu saja, akan
tetapi harus dipahami sebagai sesuatu yang adanya dibangun oleh berbagai macam
faktor yang saling berelasi dan berjalan
mengikuti dan sesuai hukum atau takdir Allah.
0 komentar:
Posting Komentar