Ngegelandang ke Ibukota
Posted by Fajar Gumilar Rizqi fauzi on 05.01 with No comments
Sungguh pengalaman yang luar biasa, bisa
backpakeran kesini. Sebenarnya keberangkatan kesini itu udah direncanain
jauh-jauh hari, tapi karena ongkos yang dibutuhin itu sangat besar, soalnya
kita niatnya mau naik bus yang ongkosnya sekitaran Rp 750.000 pulang pergi.
Jadi saya dan 9 teman saya memutar otak buat bisa ke Jakarta tapi yang agak
murahan dikit. Lalu ada usulan dari salah satu teman, gimana kalo berangkatnya
pake kereta api yang tiketnya Rp 105.000 pulang pergi. Tanpa basa basi kami
semua langsung mengeluarkan uang seharga tiket tersebut, tanpa memikirkan bahwa
saat itu adalah akhir bulan (ma’lum anak kost). Kami langsung menentukan
tanggal yang tepat untuk berangkat ke Jakarta, dan disepakati 2 minggu lagi
kita capcuss ke sana. Rentang waktu 2 minggu ini kami manfaat kan untuk membuat
rute perjalanan yaitu Stasiun Lempuyangan – Stasiun Pasar Senen – Masjid
Istiqlal – Monumen Nasional – Museum Nasional – Perpustakaan Nasional – dan yang terakhir Kota tua. Dan
tidak lupa mengelist barang-barang yang akan dibawa kesana. Barang-barang yang
kami bawa antara lain: alat mandi, payung, buku, kamera, pakaian, alat
identitas dan yang terakhir adalah makanan dan minuman sebanyak mungkin, ini
buat ancang-ancang kalau di Jakarta nanti makanannya mahal-mahal.
Setelah
2 minggu lamanya menunggu, maka tibalah hari nya kami untuk berangkat ke
Jakarta. Tepat pada pukul 17.00, tanggal 13 Maret 2015 kami berangkat dari
stasiun lempuyangan menuju stasiun pasar senen. Sekitar 9 jam kami berada di
dalam kereta sebelum akhirnya sampai di Stasiun pasar senen ± pukul 02.00.
setelah turun dari kereta, hal yang kami lakukan adalah shalat, makan dan duduk
termenung sembari menunggu pagi. Pukul 03.30 kami pun bergegas untuk berangkat
ke Masjid Istiqlal untuk Shalat Subuh di sana. Jarak dari Stasiun Pasar Senen
ke Masjid Istiqlal lumayan jauh. Karena agak jauh kami berniat untuk pergi
menggunakan Busway atau Trans Jakarta namun pada saat itu halte nya belum buka,
dan dengan terpaksa kami harus berjalan kaki dengan bermodalkan GPS error dan
tanya-tanya ke warga sekitar, dan akhirnya sampai juga di Masjid Istiqlal pada
pukul ± 04.00 yang kami lakukan disini adalah mandi, Shalat, dan makan makanan
ringan yang kami bawa sebagai pengganti sarapan. setelah itu, kami bergegas
untuk pergi ke Monumen Nasional pada pukul ± 06.00 dengan berjalan kaki. Yang kami
kira dekat, karena Monumen Nasional tepat di belakang Masjid Istiqlal, tapi ya
lumayan capek juga dan dari pada naik Bajai bisa keluar uang Rp 20.000. Jalan
kaki ada untungnya juga teman, kita bisa foto-foto hal-hal yang ada disekitar
kita ini contohnya kita foto di depan MABES TNI AD KOSTRAD.
MABES AD KOSTRAD |
Setelah berjalan
dengan santainya sambil foto-foto, kurang dari 15 menit kami sudah sampai di
icon Jakarta yaitu Monumen Nasional, yang mulai di bangun pada 17 Agustus 1961
pada masa Soekarno dan diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Soeharto, Monas ini
memiliki ketinggian 132 M. Matahari mulai naik, kami pun segera berteduh di
bawah patung Pangeran Diponegoro sedang menunggangi kuda yang beratnya sekitar
8 ton yang berada tepat di depan Monumen Nasional. Kami sekedar foto-foto dan
bersenda gurau sambil membasahi tenggorokan yang sudah kering dengan air minum
yang kami bawa dari Jogja.
Monas |
Setelah beberapa saat hingga rasa lelah hilang,
kami langsung melanjutkan perjalanan untuk melihat gedung Istana Presiden yang
berada di samping Monumen Nasional, tepat diseberang jalan. Sambil menelusuri
jalan, yang kami lakukan hanyalah mengambil video tentang perjalanan kami,
sesekali kami berhenti sebentar dan melanjutkan perjalanan lagi dan kami
melihat beberapa petugas kepolisian lalu lintas yang sedang mengatur lalu
lintas serta memunguti paku-paku yang bertebaran dijalan tepat di depan Istana
Negara. Karena, untuk menyeberang jalan sangat sulit dan harus memutar maka
kami foto-foto di seberang jalan saja. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan
untuk menuju ke Museum Nasional. Namun, kami tergoda untuk mengelilingi Jakarta
dengan menggunakan Bus tingkat City Tour Jakarta, yang gratis bagi wisatawan.
Sambil menunggu bus datang kami tidur-tiduran dulu di halte bus seperti
gelandangan. Setelah menunggu lama, akhirnya bus yang kami impi-impikan pun
datang. Akhirnya kami pun naik bus tersebut, dan dibawa mengelilingi Jakarta. Kami
bisa melihat patung selamat datang, Bundaran HI, dan tersesat sampai Senayan,
dan akhirnya kami pun turun tepat di Museum Nasional.
Istana Presiden |
Tidak buang-buang waktu, kami pun langsung
masuk. Nah.. untuk masuk kesini harus membeli tiket sebesar Rp. 5000, tapi kami
hanya disuruh membayar sebesar Rp. 3000 rupiah saja. Dikarnakan kami berombongan
dan wisatawan jauh. Murah kan....! di Meseum ini kami berkeliling-keliling
sambil melihat-lihat koleksi yang ada, terdapat banyak koleksi disini yang
salah satunya patung yang berumur ratusan tahun, pakaian adat dari
masing-masing daerah di Indonesia, replika rumah adat, dan masih banyak lagi. Disini
tidak hanya wisatawan lokal saja yang tampak, namun wisatawan asing yang sedang
study tour juga ada yang salah satunya dari China. Setelah keliling-keliling
cukup lama, dan dirasa pengunjung semakin banyak, kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan untuk menuju ke PERPUSTAKAAN NASIONAL.
Museum Nasional |
Untuk sampai ke sana, kami pun menggunakan Bus
Trans Jakarta dengan harga tiket hanya Rp. 3500 satu kali jalan. Ada pengalaman
unik disini, karena salah satu teman dari kami, tertinggal di halte bus, namun
ia sampai duluan di banding kami. Rupanya kemampuan supir sangat berpengaruh
disini hehee. Setelah sampai tujuan yaitu PERPUSTAKAAN NASIONAL, kami pun tidak
langsung masuk kesana. Yang kami lakukan hanya beristirahat sejenak di Masjid
yang berada di PERPUSTAKAAN NASIONAL sambil sarapan yang sempat tertunda tadi
pagi, dan jam pun menunjukan waktu Shalat Dhuhur. Setelah selesai semuanya, tepat
pada pukul 13.00 kami pun langsung bergegas untuk masuk ke dalam PERPUSTAKAAN
NASIONAL dengan tujuan utama yaitu membuat kartu anggota perpustakaan. Namun,
keinginan kami pun harus tertunda dikarenakan antrean yang terlalu panjang dan
kami pun tidak akan berlama-lama disini. Kami hanya menjelajahi seluruh ruangan
yang ada saja, tanpa sempat membaca koleksi yang ada. Setelah cukup lelah, 2
jam kami naik turun mengelilingi PERPUSTAKAAN NASIONAL. kami pun bergegas untuk
kembali menjelajah Ibukota, yang tujuan akhir kami adalah Kota Tua.
Perpusnas |
Kami pun berjalan kaki menuju Stasiun
Manggarai sekitar setengah jam dengan jarak tempuh kira-kira 5 KM, cukup bisa
untuk membuat kaki sedikit keram. Setelah sampai stasiun, kami membeli tiket
yang harganya hanya sekitar Rp.7000 an untuk sekali jalan. Tujuan kami adalah
Stasiun Kota, yang hanya ditempuh kurang dari 15 menit menggunakan KRL. Setelah
sampai Stasiun Kota, kami pun berjalan kaki menuju Kota Tua. Setelah berjalan
kaki kurang dari 20 menit, akhirnya kami pun sampai di daerah Kota Tua. Ternyata
ramai juga kawan, niat kami untuk bersepeda di sini harus di tunda, karena
ramai sekali sehingga sulit dilalui sepeda. Kami hanya sekedar foto-foto disini
dan mengelilingi pasar untuk mencari pernak-pernik untuk dibawa pulang! Tidak lupa
juga untuk makan sore dengan menu Nasi Goreng yang harganya lumayan mahal yaitu
Rp. 10.000 per porsi. Setelah dirasa cukup lelah dan waktu pun sudah sore, kami
pun bergegas untuk kembali ke stasiun manggarai untuk menuju ke stasiun pasar
senen dan untuk selanjutnya mudik ke Yogyakarta.
SELESAI....!!!!!!!
Di coba gaannn, seruuu loohh!!!! Nggak bakal
nyasar kok....
Kota Tua |
Monas |
Perpusnas |
0 komentar:
Posting Komentar