Mubarok, Swadaya Dirikan MTs dan MA Nurul Islam di Tanggamus

Posted by Fajar Gumilar Rizqi fauzi on 13.07 with No comments

Mubarok, Swadaya Dirikan MTs dan MA Nurul Islam di Tanggamus

277
Kali Dibaca
E-mail   Email Berita
Cetak  Print Berita
PDF  PDF Berita
Bermula dari Geribik dan Hanya Miliki Tujuh Siswa
Upaya memajukan dunia pendidikan telah terpatri dalam sanubari Mubarok, warga Pekon (Desa) Airbakoman, Pulaupanggung, Tanggamus. Tak kenal lelah, sejak 1980 pria yang kini memasuki masa senja itu mendirikan MTs dan MA Nurul Islam secara swadaya. Berikut kisah pejuang pendidikan tersebut.

Laporan Edi Herliansyah, Tanggamus     
    Rabu (16/4) pukul 07.30 WIB, Radar Lampung menuju Pekon Airbakoman, salah satu daerah pedalaman Kecamatan Pulaupanggung, Tanggamus.
    Jalan berkelok dan panorama alam pegunungan, bukit-bukit, lembah, serta perkebunan kopi juga lada menjadi pemandangan menarik menuju pekon itu.
    Setelah mendapat sajian pemandangan alam yang begitu indah, sekitar pukul 10.05 Wib, Radar memasuki area Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Nurul Islam.
    Siswa kelas tiga gedung sekolah yang bagian depannya terdapat bangunan masjid kokoh tersebut, saat itu tengah mengikuti ujian nasional (UN).
    Seorang pria lanjut usia dengan senyum ramah menyambut wartawan koran ini. Dialah Mubarok, pendiri MTs dan MA yang juga merangkap kepala MA.
    Kepada Radar, Mubarok mengawali cerita. Pada 1978 ia hanyalah PNS untuk guru SD di Pekon Airbakoman. ’’Nah, inilah awal mula timbul pemikiran saya mendirikan MTs,’’ ungkapnya.
    Ia merasa iba melihat anak-anak di daerah itu, begitu tamat SD mayoritas tidak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Dua tahun kemudian, ia berusaha mendirikan sekolah menengah pertama untuk memotivasi orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah lanjutan.
    ’’Waktu pertama kali berdiri, ruang belajar hanya gubuk dengan atap alang-alang hasil swadaya dengan 11 siswa,’’ kenangnya.
    Dengan keyakinan, semangat, serta niat tulus untuk memajukan dunia pendidikan, seiring bergulirnya waktu, sekolah terus berkembang. Saat ini bahkan telah memiliki gedung untuk MA yang didirikan sejak 2002.
    Untuk MTs, kini telah memiliki 297 siswa dengan 9 ruang kelas belajar dan tenaga pendidik berjumlah 33 orang. Sementara MA yang awalnya hanya tujuh siswa, kini muridnya berjumlah 141 orang dengan 23 guru dari berbagai disiplin ilmu dan lima ruang belajar.
    Mubarok menuturkan, alumni MA Nurul Islam, kini banyak yang telah melanjutkan sekolah keperguruan tinggi. Seperti Unila, UGM, STKIP, dan lainnya .
    Bahkan dari catatan informasi yang diterima sekolah, 81 orang alumni MA telah berhasil mendapatkan gelar sarjana. Mereka kini bertugas di berbagai instansi pemerintahan. ’’Ada juga yang menjadi dosen,’’ ungkap Mubarok bangga.
    Seiring terus berkembangnya MTs dan MA Nurul Islam, kini sekolah tersebut telah memiliki ruang perpustakaan dan laboratorium IPS berupa 10 unit komputer.
    Demikian juga prestasi baik secara akademi maupun olahraga, sekolah ini telah banyak mendapat penghargaan baik untuk tingkat kecamatan, kabupaten/kota, bahkan provinsi.
    Melihat upaya Mubarok, Pemkab Tanggamus tak tinggal diam. Pada 2005, pemerintah daerah itu membantu Mubarok yang tengah berswadaya membangun dua ruang kelas baru. ’’Area tanah bangunan sekolah kini luasnya mencapai 1,5 hektare, murni dibeli dengan cara swadaya dan angsuran,’’ jelas Mubarok.         
    Ia berharap, pemkab tak setengah-setengah membantu. Dengan begitu, sarana dan prasarana sekolah itu dapat sejajar dengan sekolah lain. (p6/c3/ade)


sumber: Radar Lampung